#
Always Here
by ruki4062jo
Disclaimer : CBS.
xxx
by ruki4062jo
Disclaimer : CBS.
xxx
Kau menyandarkan tubuhmu di kursi itu. Semua kepenatanmu hari itu seolah tertumpah di benakmu—yang membuat wajahmu menyiratkan kata lelah.
Memang, setiap hari, tak luput sedikit pun sebuah kasus yang tidak di tangani olehmu—karena tenagamu banyak di butuhkan untuk sekadar menganalisa dan memberitahukan hasil otopsi.
Kau memejamkan matamu—tidak berusaha untuk tertidur, hanya ingin merasakan istirahat dalam waktu beberapa detik atau menit sekali pun.
Kau terkadang berpikir, kenapa kau terus saja bekerja di sini? Padahal kau selalu tahu, resiko bekerja di sini sangatlah besar. Tidak memiliki waktu libur, sedikit waktu istirahat, lembur berkepanjangan, dan resiko terbunuh saat akan menangkap pelaku atau di incar oleh seseorang yang menyimpan dendam padamu.
Kau menghela napas. Sampai akhirmu ada terdengar suara yang tak asing bagimu.
xxx
“Mac, tidak pulang?”
Kau membuka matamu lalu mendongak pada seseorang yang menanyakan hal tersebut—dan menemukan Stella di ambang pintumu.
“Tidak, mungkin aku akan pulang nanti.”
Stella mengangguk mengerti lalu bertanya kembali, “Apa kau sakit? Wajahmu pucat sekali?”
Kau menggeleng dan memberi isyarat, “Tidak apa, jangan khawatir.”
Stella menarik napas panjang. “Baiklah, aku pulang dulu, lebih baik kau juga cepat pulang,” ujarnya demikian sebelum akhirnya melangkahkan kaki pergi dari ruanganmu.
Kau hanya bisa melihat sosok perempuan patner kerja-mu itu berjalan pergi—sebelum akhirnya kau menghela napas kembali lalu memejamkan mata lagi.
xxx
“Kami pulang dulu.”
Kau merasa suara Danny dan Lindsay terdengar dari luar ruanganmu. Suara mereka terdengar… lemah—mungkin lelah lebih tepatnya.
Kau tersenyum penuh arti. Ya, ia tahu bahwa mereka telah bekerja keras setiap harinya. Entah itu Danny, Lindsay, Stella, Flack, atau yang lainnya. Dan ia tahu, tak sedikit dari mereka yang merasakan lelah luar biasa—sama sepertimu.
Tapi kau tahu, bukankah karena mereka kau masih bertahan di sini?
Karena mereka kau tidak berhenti meluruskan semuanya, membuat hari berakhir dengan sebuah keberhasilan di dalam genggaman?
Apalagi kau teringat kembali, dahulu salah satu dari mereka berani berkorban demi keberhasilan itu.
Aiden.
Ya, perempuan itu mendapatkan sebuah bukti penting, bahkan ia rela terbakar di dalam mobil itu sembari melindungi bukti tersebut. Karenanya lah, kau berhasil menguak akhir dari kasus itu—dan kembali menutup hari dengan keberhasilan.
Kau tahu benar, sejak itu kau mengerti arti keberadaan mereka semua di sini—sebagai penopang untuk masing-masing orang, saling membantu tanpa memerlukan sebuah balasan apa-apa, dan yang terpenting untuk menjadi orang yang menggenggam erat tanganmu saat kau terluka.
“Terima kasih.” Kau mengucapkan sedikit kata untuk melambangkan semua perasaanmu saat itu, karena kau tahu, mereka terlalu berharga untuk kau tinggalkan—walau hanya sebentar.
Karena itu dalam hatimu kau berjanji, kau akan tetap di sini. Tetap bersama mereka, dan berbagi lebih pada mereka—yang menjadi penopang hatimu selama ini.
The End
xxx
xxx
2 komentar:
kereen :D
Artix dalem bnget..
hee? yang bener kak? thanks :DD
Posting Komentar