Hei kau.
Ya, kau.
Yang terus berharap dan meminta.
Dan berpikir Tuhan akan mendengarnya dan menjawab semuanya.
Apa kau tahu, tidak semua hal bisa kau gantungkan pada harapan itu?
Bukankah untuk mencapai sebuah harapan, ada sebuah kerja keras di dalamnya?
Kau.
Kenapa kau masih menatap masa lalu?
Bukankah jalanmu menuju masa depan telah terbentang luas?
Apa kau ragu, takut untuk melangkah lebih jauh dan mengalami hal yang sama seperti dahulu kala?
Kalau begitu kau pengecut, keberanian yang kau perlihatkan di luar hanya sebuah kedok untuk menutupi wujud aslimu.
Kau.
Apa sulitnya untuk tidak egois dan berkata sulit untuk suatu hal?
Kalau sulit Tuhan tidak akan memberikan ujian ini padamu bukan?
Ini hanya sebuah tantangan, tantangan untuk mengetahui seberapa besar kau tahu yang namanya dewasa.
Kau tahu bukan, setiap tantangan tidak bisa di lewati dengan egoisme tinggi?
Kau tahu bukan, setiap tantangan tidak ada yang tidak sulit?
Lantas, kenapa kau terus saja menyerah dan berhenti di tengah jalan seperti ini?
Apa kau mau membuang semua harapan itu?
Apa kau mau hidupmu tidak lagi berputar, berhenti, rusak, layaknya jam yang tidak lagi bisa di perbaiki?
Bila hidup berhenti, itu artinya kau mati.
Apa kau mau mati?
Tidak bukan?
Lantas, tataplah ke depan dan melangkah walau perlahan, tegaskan hatimu dan katakana, “Aku bisa kalau aku berusaha.”
Hanya sebuah puisi abal bikinanku. Idenya datang tiba-tiba, nggak tau dari mana --“
Tapi kayaknya rada nggak nyambung ya?
Ya forget-lah udah, intinya ini cukup untuk mewakili ide yang datang ke otakku.
Comment :D
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
good job na . like this very much. :)
lain kali bikin lagi yah . :DDDDDDDD
hoho makasih padahal perasaanku nggak nyambung --"
kalo ide nyangkut aku bakal bikin lagi :DD
Posting Komentar